Minggu, 15 April 2012

PENYAKIT BLAS (Pyricularia Oryzae Cav) PADA TANAMAN PADI & PENGENDALIANNYA


PENDAHULUAN

Penyakit Blas disebabkan oleh meluasnya serangan jamur Pyricularia oryzae (P. grisea). Jamur ini menyerang tanaman padi pada masa vegetatif menimbulkan gejala blas daun (leaf blast) dengan ditandai adanya bintik-bintik kecil pada daun berwarna ungu kekuningan. Semakin lama bercak menjadi besar, berbentuk seperti belah ketupat dengan bagian tengahnya berupa titik berwarna putih atau kelabu dengan bagian tepi kecoklatan. Serangan pada fase generatif menyebabkan pangkal malai membusuk, berwarna kehitaman dan mudah patah (busuk leher). Penyakit blas merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya padi karena bila terserang jamur Pyricularia oryzae ini bila tidak diwaspadai sejak awal akan mengakibatkan penurunan produksi hingga 70 %.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BLAS

Padi merupakan inang utama sebagai tempat berkembangnya jamur Pyricularia oryzae sehingga apabila tanaman padi tumbuh serempak di suatu hamparan dan sudah pernah ada gejala serangan sebelumnya maka besar kemungkinan blas ini akan segera menyebar apabila didukung oleh kelembapan dan suhu optimum yaitu antara 24º C - 28º C.
Pyricularia oryzae menyerap nutrisi tanaman padi untuk memperbanyak diri dan mempertahankan hidup. Bila menyerang pada daun muda, menyebabkan proses pertumbuhan tidak normal, beberapa daun menjadi kering dan mati. Blas pada daun banyak menyebabkan kerusakan antara fase pertumbuhan hingga fase anakan maksimum. Infeksi pada daun setelah fase anakan maksimum biasanya tidak menyebabkan kehilangan hasil yang terlalu besar, namun infeksi pada awal pertumbuhan sering menyebabkan puso terutama varietas yang rentan. Penggunaan fungisida pada fase vegetatif sangat dianjurkan apabila guna menekan tingkat intensitas serangan blas daun dan juga dapat mengurangi infeksi pada tangkai malai (blas leher).
Pemupukan unsur Nitrogen dimusim penghujan yang tinggi juga akan memicu pertumbuhan Pyricularia oryzae. Pemupukan nitrogen yang tinggi menyebabkan ketersediaan nutrisi yang ideal dan lemahnya jaringan daun, sehingga spora blas pada awal pertumbuhan dapat menginfeksi optimal dan menyebabkan kerusakan serius pada tanaman padi.
Penanaman padi terutama pada musim tanam rendengan/hujan haruslah ekstra hati-hati. Dengan curah hujan yang tinggi serta adanya faktor angin memicu perkembangan blas dapat meluas dengan cepat. Pengelolaan jarak tanam yang terlalu rapat juga akan mempengaruhi kecepatan perluasan penyakit ini.

USAHA-USAHA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

Berikut adalah beberapa cara pencegahan dan Pengendalian:
1. Pengelolaan tanaman terpadu (PTT) pada tanaman padi .
Salah satu tujuan PTT adalah mampu menekan penurunan hasil akibat OPT(Organisme penggangu Tumbuhan) antara lain dengan jalan sebagai berikut :
a. Penggunaan varietas tahan & pembenaman jerami
Penggunaan varietas baru yang tahan terhadap blas sangat dianjurkan bagi daerah yang endemi terhadap blas antara lain : Inpari 13, Luk ulo, Silugonggo, Batang Piaman, Inpago dll.
Proses dekomposisasi jerami selain dapat berfungsi sebagai pupuk organik juga dapat membunuh miselia blas dan tidak berpotensi untuk berkembang.
b. Pemupukan berimbang
Penggunaan pupuk sesuai anjuran terutama pada daerah-daerah endemi penyakit blas terutama dengan penggunaan Nitrogen yang tidak berlebihan dan dengan penggunaan kalium dan phosfat, dianjurkan agar dapat mengurangi infeksi blas di lapangan. Penggunaan kalium mempertebal lapisan epidermis pada daun sehingga penetrasi spora akan terhambat dan tidak akan berkembang di lapangan.
c. Waktu tanam yang tepat
Pengaturan waktu tanam pada saat yang bertepatan banyak embun perlu dihindari agar pertanaman terhindar dari serangan penyakit blas yang berat. Keadaan ini memerlukan data iklim spesifik dari wilayah-wilayah pertanaman padi setiap lokasi.

2. Penggunaan Fungisida Kimia & Nabati
a. Fungisida Kimia
Penggunaan fungisida kimia juga dianjurkan bagi daerah yang endemi terhadap blas dengan ketentuan menggunakan Pengendalian Hama secara Terpadu dan tepat guna. Ada beberapa fungisida kimia yang bekerja secara sistemik di pasaran contoh : mikocide 70, Trycyclazole, Amistartop, Score, Pyoguilon, Nelumbo 250 EC, Prima Vit dll.
b. Fungisida Nabati
Fungisida nabati dapat berupa produk langsung jadi yang dijual dipasaran misalnya Inokulan/starter Trichoderma sp dan Gliocladium sp yang digunakan sebagai tindakan preventif pada masa vegetatif padi. Fungisida nabati juga dapat dibuat secara sederhana dari bahan-bahan sederhana. Berikut ini adalah beberapa cara membuat Fungisida Nabati:

Cara I

Bahan-bahan yang diperlukan (masing-masing 1-2 kg) :
1. bawang putih
2. temu ireng
3. temu lawak
4. umbi gadung
5. kencur
6. kalau mau lebih mantap, bisa ditambah kunir putih


Langkah pembuatan :
Cuci semua bahan dan tumbuk hingga halus dan campurkan jadi satu, campuran tersebut direndam dalam air bersih ± 5 liter air dalam wadah tertutup dan biarkan 3-4 hari hingga terjadi proses fermentasi setelah itu larutan diperas dan disaring dan siap digunakan. Untuk aplikasi, larutkan biang fungisida ini dalam air bersih dengan perbandingan 1 bagian : 4/5 bagian. Cara aplikasi bisa dengan disemprotkan ke tanaman yang terserang penyakit/belum (untuk pencegahan) dan atau dikocorkan langsung ke pangkal tanaman. Fungisida organik ini sekaligus juga bisa berfungsi sebagai pupuk organik cair (POC).

Cara II

Bahan
1. Lenkuas/ laos 1 kg
2. Kunyit/kunir 1 kg
3. Jahe 1 kg

Cara Pembuatan
1. Ketiga bahan ditumbuk atau diparut
2. Ambil sarinya dengan cara diperas
3. Bahan siap digunakan untuk 2 sendok makan dicampur dengan air 10 15 liter.

Cara III

Bahan :
1. Jahe 1 kg
2. Lengkuas 1 kg
3. Kunyit 1 kg
4. Labu siam 1kg

Caranya :
Keempat bahan tersebut diparut lalu diperas dan disaring diambil airnya. Masukkan air saringan tersebut ke dalam botol atau tempat air lainnya untuk persedian sewaktu-waktu. Untuk pemakaian campurlah setiap satu liter air dengan 20 cc larutan fungisida tersebut.
Jika diperlukan untuk bahan perekat lain dan sekaligus sebagai protein bagi tanaman maka tambahkan 2 butir telur ayam untuk campuran fungisida alami.


Cara IV

Bahan
Daun Sirih 300 Gram (± 30 lembar daun)
Daun Jambu biji (± 30 lembar daun)
Lengkuas 300 Gram

Alat
Blender

Cara Pembuatan
Bahan-bahan dihancurkan dengan blender dengan sedikit air. Kemudian diperas diambil airnya. 3-5 sendok dicampur 10-15 liter air untuk disemprotkan.

Cara V
Bahan :
Air Kelapa 7 liter
Susu segar 1 liter/ susu kaleng 1 buah
Kuning telur 7 butir
Madu 1 sendok makan
Gula 1 sendok makan
CIU (arak lokal) 1 liter bisa diganti dengan alkohol

Bahan-bahan tersebut dicampur dan dapat diaplikasikan dengan dosis 250 ml dicampur dengan air 10-14 liter (1 tangki)

PENUTUP

Penyakit Blas pada padi bisa dicegah sejak awal budidaya terutama bagi daerah endemi penyakit ini. Dengan leafleat ini mudah-mudahan bisa memberikan petunjuk teknis dalam pencegahan dan pengendalian penyakit blas pada padi.

Sumber Data :
www.gerbangpertanian.com

aliefardi.wordpress.com

Dadang Rohadi. Buku “Petunjuk Praktis Pembuatan Ramuan Alami Untuk Pertanian Organik”,
Biological Science Club (BScC) dengan Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan (PUSLUH) Departemen Kehutanan Republik Indonesia

bbpadi.litbang.deptan.go.id

Sabtu, 28 Januari 2012

Tantangan Bercocok Tanam di Musim Hujan

Di musim hujan yang ekstrim ini sangat berpengaruh sekali terhadap pola tanam padi sawah, terutama di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Musim hujan yang sedianya mulai di awal bulan September ternyata mundur hingga menjelang akhir bulan Oktober. Hal ini memaksa banyak petani di wilayah Kecamatan Kaliwungu harus memundurkan jadwal tanam padi sawah yang tadinya pertengahan bulan September sudah mulai tanam karena debit air yang kurang, menjadi tanam di bulan Desember bahkan di bulan Januari tahun 2012. Namun musim yang ditunggu pun datang di pertengahan bulan Oktober, namun kedatangan musim hujan tidak serta merta membawa kebahagiaan bagi petani di Kaliwungu, meskipun hujan datang kondisi debit air dari Kedung Pengilon masih belum stabil dan juga harus berbagi air di beberapa desa yang diperparah dengan banyaknya kerusakan sepanjang hulu hingga hilir membuat banyak petani masih menunda musim tanam hingga aliran air lancar.

Petani pun mulai menanam padi di awal bulan Desember. Namun pada bulan tersebut hujan mulai deras hal ini membuat beberapa sawah terkena dampak banjir. Sepanjang bulan Desember hingga hari ini dari hasil pantauan PPL dan mantri tani setempat tercatat kurang lebih 170 Ha sawah tergenang banjir dan 45 Ha diantaranya terkena Puso. Pengaruh cuaca juga memicu hama keong maupun sundep hal ini juga membuat beberapa petani harus menyulam benih baru.

Memang tidak mudah bagi Masyarakat Kaliwungu pada khususnya dan masyarakat petani pada umumnya akibat pengaruh cuaca dan kondisi alam setempat yang rentan terhadap banjir akibat cuaca ekstrim. Untuk itu diperlukan upaya-upaya pencegahan terhadap musim hujan yang ekstrim antara lain :
1. Pembenahan dan perbaikan saluran air diperlukan kerjasama dengan Dinas Pengairan setempat.
2. Pemakaian benih yang tahan terhadap air, baru-baru ini telah diperkenalkan Padi Varietas Inpara.
3. Gilir Varietas benih mencegah hama endemik di musim penghujan.
4. Update informasi mengenai curah hujan yang akan datang sehingga memungkinkan petani untuk bersiap-siap karena perkiraan waktu yang tepat akan berpengaruh terhadap tanaman. Pemerintah melalui BMKG dan dinas setempat harus mulai memberikan informasi yang akurat mengenai hal ini.
5. Penanaman padi sesuai PTT (Pengelolaan tanaman terpadu).

Kamis, 22 Desember 2011

FFD UJI VARIETAS PADI INPARI 6, INPARI 10 & INPARI 13 DI DESA LUMANSARI, KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL

Kegiatan FFD (Farmer Field Day) atau Hari Lapang Petani adalah hari khusus untuk petani, oleh petani dan untuk petani yang difasilitasi oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kendal. Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud memberikan penghargaan sebesar-sebesarnya terhadap petani sebagai pelaku utama maupun pelaku usaha dalam usaha tani mereka. Kegiatan ini diselenggarakan setelah dilaksanakannya Demplot Uji Varietas Padi di Desa Montongsari di musim Gadu (Kemarau) dan di Desa Lumansari sebagai tuan rumah dan pelaksana demplot dimusim Hujan ini. Kegiatan ini dilaksanakan dengan anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Kabupaten Kendal tahun anggaran 2011 serta didukung juga oleh Syngenta, Biotis, Saprotan Utama, Bayer dan PUSRI. Varietas yang digunakan adalah VUB (Varietas Unggul Baru) INPARI 6, INPARI 10, dan INPARI 13.



Kegiatan FFD berlangsung dengan baik pada tanggal 21 Desember 2011 di Balai Desa Lumansari, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal dengan dihari langsung oleh Ibu Bupati Kendal beserta pimpinan SKPD terkait serta tidak lupa mengundang Perwakilan Poktan (Kelompok Tani & Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) se-Kabupaten Kendal beserta PPL, perwakilan BPTP Prov. Jateng serta jajaran petani di Desa Lumansari dan di Desa Montongsari sebagai pelaksana Demplot Uji Varietas Padi INPARI 6, INPARI 10, dan INPARI 13.



Kegiatan diawali dengan kunjungan lapang Ibu Bupati Kendal atas lahan demplot di Desa Lumansari dengan tanya jawab Ibu Bupati kepada pemilik lahan atau Demonstrator yaitu Bp. Suryadi didampingi oleh PPL WKPP setempat atas pelaksanaan Demplot di Desa Lumansari. Setelah kunjungan lapang Ibu Bupati menuju Depan Balai Desa Lumansari tempat acara FFD digelar dengan diawali dengan sambutan Kepala Bapelluh P2K Kab. Kendal Bp. Ir. H. SUBAEDI. Sambutan tersebut berisi hasil pelaksanaan Demplot di 6 Lokasi Kabupaten Kendal atas INPARI 6, INPARI 10, dan INPARI 13 dibandingkan dengan IR. 64 dengan hasil adanya kenaikan 1-1,5 ton/Ha dibandingkan penggunaan IR. 64 yang tidak tahan terhadap serangan wereng. Bapak Kepala Bapelluh P2K berpesan kepada petani untuk memakai Varietas Unggul Baru sebagai untuk meningkatkan kesejahteraan petani.





Acara dilanjutkan dengan sambutan Ibu Bupati yang menyatakan bahwa Pekerjaan petani adalah pekerjaan mulia karena memberikan banyak kontribusi terhadap Pembangunan terutama di wilayah Kabupaten Kendal untuk itu Petani juga layak disebut sebagai "Pahlawan tanpa tanda jasa". Beliau juga mengatakan Petani juga bisa sukses dan bahkan mampu menyerap tenaga kerja di daerah sehingga turut andil juga dalam menggerakkan perekonomian pedesaan. Dan dengan konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan bimbingan PPL petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas padi untuk menjaga swasembada pangan di wilayah Kabupaten Kendal khususnya dalam mendukung program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).





Setelah sambutan Ibu Bupati, acara dilanjutkan pemaparan petani pelaku Demplot (Demonstrator) Uji Varietas Padi INPARI 6, INPARI 10, dan INPARI 13 yang disampaikan oleh Bp. Jayadi seorang petani di Desa Montongsari, Kecamatam Weleri. Pemaparan tersebut menjelaskan bahwa dengan penggunaan varietas tersebut dapat meningkatkan pendapatan hingga 20 %. Ketiga varietas tersebut memiliki ketahanan terhadap serangan wereng. Diantara 3 jenis Inpari masing-masing memiliki keunggulan masing-masing. Inpari 6 memiliki produktivitas yang tinggi hingga 10,96 Ton/Ha GKP di Montongsari, Daun bendera tegak sehingga melindungi serangan burung serta tahan rebah dan beras yang sangat pulen. Inpari 10 memiliki tampilan beras yang menarik warna kuning keemasan dan daun bendera tegak melindungi serangan burung dan Produktivitas di Desa Montongsari mencapai 9,68 Ton/Ha GKP. Sedang Inpari 13 memiliki umur paling pendek cuma 103 hari sehingga memungkinkan untuk ditanam 3 x musim dalam setahun, namun daun benderanya terkulai.



Setelah pemaparan Ibu Bupati menyerahkan secara simbolis bantuan mesin air untuk sumur dangkal serta penyerahan sepeda motor trail untuk PPL. Beliau berpesan terhadap PPL diharapkan dengan bantuan tersebut kinerjanya dapat meningkat dan tidak ada alasan untuk medan yang sulit dijangkau oleh PPL.

Rabu, 30 November 2011

Membangun Rasa Percaya Diri sebagai Penyuluh

Masih ingatkah Bapak dan Ibu sekalian Penyuluh saat pertama kali atau bisa dibilang dalam tanda kutip "Perdana" dalam melakukan penyuluhan sebagai Penyuluh. Pastinya ada beragam rasa yang tentunya tidak terkecuali saya. Bagi orang yang mempunyai rasa percaya diri yang kuat, kemampuan berbicara yang memang sudah terasah dan juga yang paling penting adalah penguasaan ilmu yang cukup baik barangkali bukan merupakan kendala yang berarti bagi seorang Penyuluh meskipun itu dilaksanakan pertama kali kepada Petani bahkan mungkin ada kesan tidak berkesan sama sekali karena mempunyai kemampuan yang baik. Namun bagi seseorang yang mungkin memiliki rasa kurang percaya diri akan lain ceritanya. Bahkan akan mempunyai kesan yang sangat berarti yang tentunya tak akan dilupa nantinya jika kelak menjadi Penyuluh yang berpengalaman. Bagaimanakah perasaan anda ketika itu?Sudahkan anda percaya diri pada saat itu?

Pengalaman itu terjadi juga pada saya, Baru saja menjadi seorang Penyuluh sudah dituntut untuk bisa memberikan penjelasan mengenai Pertanian Khususnya "Budidaya", padahal saya Sarjana Pertanian dengan jurusan SOSEK yang sudah harus mengampu program SLPTT untuk pertama kalinya, padahal kemampuan masalah Budidaya masih teramat minim. Tapi Alhamdulillah berjalan lancar meski masih banyak kekurangan sana-sini tapi gak pa2 namanya juga proses belajar, dan dari proses belajar juga rasa Percaya Diri itu muncul. Tentunya banyak hal yang harus saya pelajari terlebih dahulu sebelum melangkah maju. Minimal rasa Percaya Diri itu sudah ada terlebih dahulu, barulah belajar teknis "Budidaya". Tapi memang bagi saya Penyuluhan yang pertama sangat berarti bagi saya dan Insya Allah jadi pengalaman yang berarti dan berkesan.

Rasa Percaya diri seseorang merupakan satu hal yang wajib untuk dipunyai orang yang berprofesi sebagai penyuluh. Membangun percaya diri sejak awal adalah langkah awal untuk jadi seorang penyuluh. Hal tersebut bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Bagi saya yang masih anak bau kencur yang baru melakukannya 2-3 kali kemarin ada beberapa hal yang saya kerjakan yaitu yang pertama sesering mungkin melihat, mendengar, atau bahkan ikut membantu Penyuluh yang senior untuk melakukan Penyuluhan. Dari hal nada bicara sampai ilmu yang disampaikan atau bahkan praktek pelaksanaan aku perhatikan sedetail mungkin. Hal yang kedua yang saya lakukan adalah banyak hunting Makalah, materi atau bacaan mengenai Pertanian baik Budidaya maupun sosial, Insya Allah hal tersebut akan sangat membantu. Dan hal terakhir aku lakukan adalah banyak-banyak ikut pelatihan, kalau bisa minta Penyuluh senior atau yang berkepentingan untuk mendelegasikan kita untuk berangkat pelatihan. Itulah kiranya yang saya lakukan untuk menambah ilmu terutama menambah rasa Percaya Diri menghadapi Petani untuk pertama kali. Yang jelas pengalaman ini sangat berguna bagi saya dan mudah-mudahan juga berguna bagi teman-teman lain yang masih baru sebagai seorang Penyuluh. "Jangan Takut untu Mencoba, Yakinlah pada diri sendiri bahwa kamupun Bisa! Chayo!!!

Minggu, 30 Oktober 2011

AYO DUKUNG PROGRAM SAWAH ABADI


Membaca Majalah Trubus bulan Oktober 2011 berjudul "Sawah Abadi" yang ditulis oleh Bp. Eka Budianta menggugah hati saya sebagai seorang Penyuluh Pertanian untuk bisa mensukseskan dan mengkampanyekan program ini mengingat betapa pentingnya mempertahankan areal produksi pertanian sehingga tercipta stabilitas produksi pangan Nasional.

Sawah Abadi merupakan program mempertahankan areal produksi pertanian yang seperti kita ketahui bahwa pembangunan Infrastruktur di hampir di seluruh wilayah tanah air kita mau tidak mau mengurangi lahan produksi sawah hingga beribu-ribu hektar. Hal ini menggugah hati kita sebagai seorang Penyuluh Pertanian merasa khawatir keadaan ini akan berlangsung setiap tahunnya di negeri kita mengingat Negara kita sudah dikenal dunia sebagai negara agraris, "Apa Kata Dunia" jadi ingat slogan Iklan Layanan Masyarakat yang cukup sering kita dengar di media televisi.

Sawah Abadi memang harus menjadi proyek keharusan di setiap Daerah untuk bisa memacu stabilitas Ketahanan Pangan Nasional untuk itu diperlukan usaha yang keras bagi Kepala Daerah untuk mengambil tindakan konkrit untuk mengupayakan hal tersebut. Saya jadi teringat program Gubernur Jawa Tengah yang cukup membawa perubahan penting bagi Jawa Tengah karena saya juga warga Jawa Tengah yaitu "Bali deso bangun deso" yang artinya kembali ke Desa untuk membangun Desa. Implementasi gerakan Bali Ndeso Mbangun Deso dalam pertanian diwujudkan dalam melalui misi
Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dengan Sapta Usaha Tani,
pemberdayaan UMKM dan industri padat karya. Misi tersebut terkandung makna bahwa areal pertanian yang kita pertahankan sebagai Sawah Abadi diharapkan mampu untuk membangun kembali kemandirian ekonomi Pedesaaan berbasis pertanian. Hal ini terbukti Provinsi Jawa Tengah mampu meningkatkan ketersediaan pangan setiap tahunnya.

Penyuluh Pertanian merupakan tonggak dalam melaksanakan program ini karena Penyuluh Pertanian sebagai agen perubah masyarakat petani dalam upaya membangun petani agar mampu mengelola dan menggerakkan usahanya secara mandiri, menciptakan ketahanan pangan yang tangguh, serta membangun tumbuhnya usaha pertanian skala rumah tangga sampai menengah berbasis komoditi unggulan di desa. Sawah Abadi adalah mimpi kita bersama yang harus kita wujudkan dengan tindakan bukan sekedar kata-kata!Ayo kita Bisa!

Sabtu, 06 Agustus 2011

Berguru pada alam

Indonesia merupakan salah satu negara terkaya dengan keanekaragaman alam yang beragam. Hal tersebut harusnya menjadi modal awal untuk membangun negara ini dengan mengedapankan alam sebagai asset untuk bisa dilestarikan dan dimanfaatkan dengan baik. Banyak yang bisa kita ambil dari alam ini tetapi juga harus dengan arif menggunakannya karena kita tidak hanya hidup untuk diri kita sendiri tapi masih ada anak cucu kita yang bergantung dari alam ini.

Pertanian, pertambangan, dan pembangunan lainnya memaksa untuk melakukan eksplorasi yang berlebihan tanpa mempertimbangkan aspek lingkungan menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap alam, yang sering kita sebut dengan istilah "Global Warming". Banyak sekali kejadian akibat perubahan alam yang semakin tua ini. Bencana kekeringan di berbagai tempat, tidak menentunya cuaca yang memaksa banyak petani merugi, bencana tsunami di berbagai tempat, makin langkanya makhluk hidup tertentu hingga bahkan mengalami kepunahan, serta di bidang kesehatan memunculkan banyak penyakit baru dengan wabah endemik di berbagai tempat serta masih banyak lainnya.

Sebenarnya banyak sekali yang bisa kita ambil dari alam ini dengan tanpa mengurangi atau paling tidak, tidak menimbulkan dampak yang berlebih pada keseimbangan alam yang kita bergantung hidup di dalamnya. Manusia merupakan khalifah di bumi ini yang artinya manusia diberi kekuasaan dalam memanfaatkan atau bahkan mennghancurkan sesuai dengan Alquran Al Baqarah ayat.30. Jadi mulailah berbenah dari sekarang, dari diri sendiri serta dari yang terkecil yang bisa kita berikan pada alam ini. "Go go green world".

Selasa, 07 Juni 2011

Berpikir Luar Biasa

Luar Biasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia memiliki makna di luar apa yang biasa atau biasa, melampaui apa yang biasa atau biasa, sangat tidak biasa atau luar biasa. Luar Biasa bisa berarti lain dari orang kebanyakan yang lazim digunakan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari sekarang mari kita berfikir diluar kebiasaan kita supaya kita menjadi istimewa dari kebanyakan orang, bukan maksud untuk menjadi sombong namun memiliki pengertian untuk mengoptimalkan kemampuan kita semaksimal mungkin dengan cara-cara yang sesuai dengan etika dan ajaran agama.

Niat untuk merubah diri ke arah lebih baik harus senantiasa menjadi hal utama dalam kita memaksimalkan potensi kita. seperti dikuti dari Hadits Nabi "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya." Niat dalam merubah pola pikir kita supaya lebih maju dan berkembang dan lebih baik dari sebelumnya

Memaksimalkan potensi kita bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan menyeimbangkan potensi otak kanan dengan otak kiri kita. Otak manusia terdiri dari belahan otak kiri dan kanan. Otak kiri berkaitan dengan fungsi akademik yang terdiri dari kemampunan berbicara, kemampuan mengolah tata bahasa, baca tulis, daya ingat (nama, waktu dan peristiwa), logika, angka, analisis, dan lain-lain. Sementara otak kanan tempat untuk perkembangan hal-hal yang bersifat artistik, kreativitas, perasaan, emosi, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, khayalan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, pengembangan kepribadian. Para ahli banyak yang mengatakan otak kiri sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient), sementara otak kanan memegang peranan penting bagi perkembangan EQ (Emotional Ouotient) seseorang (http://radmarssy.wordpress.com) Untuk itu diperlukan keseimbangan antara keduanya.

Berpikir luar biasa bagi seorang penyuluh penting untuk dilaksanakan mengingat permasalahan yang kompleks dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Membangun pola pikir petani untuk maju dan berkembang melalui dinamisasi Kelompok Tani di wilayah pembinaan, melakukan terobosan-terobosan dalam aplikasi Iptek teknis budidaya pertanian serta menjalin kerjasama yang baik dan meningkatkan peran serta petani dalam usaha meningkatkan pertanian. Hal tersebut tidaklah mudah, mengingat penyuluh memegang peranan penting dalam optimalisasi pembangunan pertanian yang berkelanjutan.