Sabtu, 28 Januari 2012

Tantangan Bercocok Tanam di Musim Hujan

Di musim hujan yang ekstrim ini sangat berpengaruh sekali terhadap pola tanam padi sawah, terutama di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Musim hujan yang sedianya mulai di awal bulan September ternyata mundur hingga menjelang akhir bulan Oktober. Hal ini memaksa banyak petani di wilayah Kecamatan Kaliwungu harus memundurkan jadwal tanam padi sawah yang tadinya pertengahan bulan September sudah mulai tanam karena debit air yang kurang, menjadi tanam di bulan Desember bahkan di bulan Januari tahun 2012. Namun musim yang ditunggu pun datang di pertengahan bulan Oktober, namun kedatangan musim hujan tidak serta merta membawa kebahagiaan bagi petani di Kaliwungu, meskipun hujan datang kondisi debit air dari Kedung Pengilon masih belum stabil dan juga harus berbagi air di beberapa desa yang diperparah dengan banyaknya kerusakan sepanjang hulu hingga hilir membuat banyak petani masih menunda musim tanam hingga aliran air lancar.

Petani pun mulai menanam padi di awal bulan Desember. Namun pada bulan tersebut hujan mulai deras hal ini membuat beberapa sawah terkena dampak banjir. Sepanjang bulan Desember hingga hari ini dari hasil pantauan PPL dan mantri tani setempat tercatat kurang lebih 170 Ha sawah tergenang banjir dan 45 Ha diantaranya terkena Puso. Pengaruh cuaca juga memicu hama keong maupun sundep hal ini juga membuat beberapa petani harus menyulam benih baru.

Memang tidak mudah bagi Masyarakat Kaliwungu pada khususnya dan masyarakat petani pada umumnya akibat pengaruh cuaca dan kondisi alam setempat yang rentan terhadap banjir akibat cuaca ekstrim. Untuk itu diperlukan upaya-upaya pencegahan terhadap musim hujan yang ekstrim antara lain :
1. Pembenahan dan perbaikan saluran air diperlukan kerjasama dengan Dinas Pengairan setempat.
2. Pemakaian benih yang tahan terhadap air, baru-baru ini telah diperkenalkan Padi Varietas Inpara.
3. Gilir Varietas benih mencegah hama endemik di musim penghujan.
4. Update informasi mengenai curah hujan yang akan datang sehingga memungkinkan petani untuk bersiap-siap karena perkiraan waktu yang tepat akan berpengaruh terhadap tanaman. Pemerintah melalui BMKG dan dinas setempat harus mulai memberikan informasi yang akurat mengenai hal ini.
5. Penanaman padi sesuai PTT (Pengelolaan tanaman terpadu).