Pembangunan Pertanian harus dilandaskan pada beberapa aspek yang mendasar mengingat betapa pentingnya sektor pertanian ini untuk menopang pembangunan nasional. Aspek yang pertama adalah pembangunan pertanian harus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi sektor pertanian selama ini menghidupi sebagian besar masyarakat di Indonesia yang notabene merupakan negara agraris harus meletakkan petani sebagai subyek, bukan semata-mata sebagai peserta dalam mencapai tujuan nasional.
Aspek yang kedua guna mewujudkan visi Misi pertanian Tahun 2010 sampai tahun 2014 yaitu terwujudnya pertanian industrian unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing ekspor dan kesejahteraan petani maka pembangunan pertanian juga harus dapat menciptakan lapangan kerja guna mengatasi angka pengangguran yang tinggi.
Aspek yang ketiga pembangunan pertanian juga harus mampu mengatasi nilai kemiskinan yang selama ini mayoritas dialami oleh petani. Petani ditempatkan dalam sistem sosial yang meletakkan petani sebagai elemen yang dibuat bergantung dan tak berdaya sepenuhnya. Pilihan yang akan dilakukan oleh petani tidak sepenuhnya merupakan keputusan dirinya, melainkan pengaruh dari pihak luar petani. Kebijakan pemerintah terkadang juga belum berpihak pada kaum petani. Terutama berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana pertanian yang kurang mendukung sebagai contoh penyebaran distribusi produk pertanian antar pulau lebih mahal dibanding mengangkutnya ke luar negeri. Apalagi di era perdagangan bebas mendatang, petani dituntut untuk melakukan perubahan.
Pembangunan pertanian juga harus mengedapankan aspek pelestarian lingkungan hidup. Sekarang ini pemerintah sedang mendorong sistem pertanian organik. Petani selama ini masih mengalami ketergantungan dengan ketersediaan pupuk kimia. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan kita untuk merubahnya, karena memerlukan waktu dan proses yang bertahap. Selain dari pelestarian alam juga harus didukung pula ketersediaan Sumber Daya Manusia yang berkelanjutan karena tidak bisa dipungkiri bahwasanya banyak tenaga kerja di sektor pertanian beralih profesi ke sektor Industri. Harus diakui bahwasanya sektor pertanian memiliki resiko yang amat tinggi terutama karena anomali cuaca ekstrim yang terjadi juga banyak berpengaruh berkurangnya peminat di sektor pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar